Thursday 23 April 2015

PENDAMPINGAN BAGI PENGELOLA KIOS PANGAN DESA BARU

Menjaga sistem administrasi yang tertib adalah kunci kesuksesan Kios pangan desa USPD. Petugas USPD selalu memberi dampingan bagi pengelola kios pangan desa baru agar mereka dapat menjaga ritme usahanya. Sosialisasi selalu dilakukan untuk memberikan pandangan warga akan pentingnya membangun cadangan pangan bagi keluarga mereka. Pemerintah memiliki keterbatasan membangun cadangan pangan sehingga keluargalah ujung tombak pembangunan kedaulatan pangan. Bravo, USPD.... Sukses selalu...!

KIOS PANGAN BARU DI DESA JETAK, KEC.SOKAPURA,KAB. PROBOLINGGO

Kembali Tim USPD menambah kios pangan desa. Bertempat di Desa Jetak, Sokapura Probolinggo, Tim menyerahkan secara simbolik produk USPD untuk dikenalkan pada masyarakat. Kios-kios pangan desa ini selanjutnya menjadi simpul pemupukan cadangan pangan yang terkumpul dari jimpitan Rp. 100,_ tiap kilogram transaksi. Akumulasi tabungan pangan ini akan menjadi kekuatan komunitas untuk berkontribusi pada sistem kedaulatan pangan nasional. Sementara itu, sebagai instrumen pengendalian harga, USPD akan terus konsisten untuk tidak melakukan spekulasi dengan membangun transparansi pada sistem operasionalnya. Bravo USPD,.....!

Monday 13 April 2015

LAYANAN PRIMA BAGI JARINGAN KIOS PANGAN DESA

Tim USPD selalu memberikan pelayanan prima kepada jaringan Kios Pangan Desa. Bertempat di Desa Podokoyo, daerah perbatasan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di ketinggian hampir 2000 M DPL, kami tetap mengirimkan kebutuhan pokok masyarakat. Tim juga melakukan pendampingan manajemen kios agar tidak terjadi kemacetan. Kebiasaan hutang berlebih seringkali menyulitkan para pengelola kios sehingga pendampingan manajemen menjadi hal yang penting. Karakteristik khusus para anggota tersebut memerlukan upaya khusus agar mereka memiliki komitmen yang tinggi dalam membangun USPD. Jika USPD berhenti, maka berhenti pulalah usaha mereka dan akan berdampak pada madeknya pembangunan cadangan pangan. Bravo USPD....!

BUKU CATATAN PEMBELIAN PANGAN

Ketertiban pencatatan pembelian menjadi salah satu kunci keberhasilan pengelolaan kios pangan. Dari buku pembelian ini USPD dapat mengontrol konsistensi para pelanggan. Selain itu catatan ini juga mengajari tertib administrasi bagi para pemilik Kios Pangan Desa. Sebagaimana kita tahu seringkali kios-kios di desa tiak memiliki catatan penjualan sehingga sering salah dalam menafsir keuntungan dan kerugian. USPD berkomitmen untuk membiasakan tertip pencatatan sebagai salah satu kunci keberhsilan dalam berusaha.

PENCATATAN CADANGAN PANGAN

Membangun cadangan pangan pada level  komunitas merupakan tujuan utama USPD. Tiap transaksi pangan pokok yang ada di kios pangan desa (KPD) tercatat dengan rapi berikut tabungan pangan para anggota. Pencatatan ini dilakukan tidak hanya untuk menghitung besar cadangan pangan, tetapi juga sebagai kontrol bagi dedikasi anggota. Dengan pencatatan maka setiap orang akan tahu berapa besar cadangan pangan yang telah dikumpulkan. Tabungan pangan ini selanjutnya terakumulasi menjadi saham bagi anggota pada USPD. Dengan demikian dalam jangka panjang mereka akan memiliki USPD.

Saturday 4 April 2015

PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI

Dalam rangka menjaga stok pangan USPD melakukan kontrak kerja dengan kelompok tani padi. Selain menjamin harga beli yang bagus, kerjasama ini juga berguna untuk menjaga kualitas pangan. Karena salah satu kunci pangan sehat adalah ketertelusuran asal. Secara gradual USPD akan terus meningkatkan persentase pangan yang tertelusuri asalnya. Inilah ciri gerakan pangan lokal yang menjadi spirit kelahiran USPD. USPD juga berkomitmen untuk mengintegrasikan seluruh potensi-potensi gerakan pangan lokal seperti lumbung pangan desa menjadi kekuatan pangan nasional pada level komunitas. 

Friday 3 April 2015

EVALUASI KINERJA USPD DI KECAMATAN DAMPIT, MALANG

Setelah berjalan 2 tahun, Tim USPD melakukan evaluasi di forum Gapoktan Sridonoretno. Para ketua 18 kelompok tani Dampit memberikan masukan terutama pada aspek konsistensi pengiriman barang. Peningkatan permintaan bahan pokok diseluruh kios pangan desa Jaringan USPD sangat mempengaruhi keseimbangan keuangan USPD. Dua bulan terakhir, USPD hanya mampu melayani 50% dari kebutuhan para warga USPD di Dampit. Usaha untuk menambah permodalan terkendala dengan status hukum yg masih dalam proses pembicaraan dengan seluruh jaringan Kios pangan desa. Rekomendasi dari pertemuan diharapkan USPD untuk segera menjalin kerjasama dengan para petani produsen untuk lebih menjamin ketersediaan ba

TREND PENINGKATAN PERMINTAAN BERAS MEDIUM

Ada kecenderungan menarik dari prilaku para warga USPD. Dalam satu bulan ini terjadi peningkatan permintaan beras medium. Kemasan warna merah meningkat tajam setelah dikenalkan lima bulan lalu. Bahkan perbandingannya hingga 1:2 terutama untuk KPD yang sudah cukup lama Berdiri. Pada awal pendirian Tim berasumsi jika konsumen daerah rawan pangan akan lebih memilih beras kualitas sedang yang harganya relatif murah. Kondisi ini menggambarkan pentingnya kualitas beras bagi para konsumen. Merujuk visi keadilan pangan untuk semua maka selayaknya program-program Raskin memperhatikan kecenderungan ini. Meskipun untuk orang miskin mereka juga punya hak untuk merasakan beras kualitas baik tidak hanya layak konsumsi. Moga USPD mampu menjaga motto "PANGAN UNTUK SEMUA"... Bravo USPD....!

PEMBUKAAN KIOS PANGAN DESA BARU

Tim USPD kembali membuka kios pangan desa (KPD) baru di Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan. Ibu Herminingsih sebagai pemilik Calon kios pangan menyampaikan komitmennya untuk menertibkan administrasi toko sekaligus menerima model pengelolaan kios USPD. Berdasarkan riset TIM kajian INOTEK Balibangprov dan Fakultas Pertanian UB, untuk mampu membangun cadangan pangan bagi paling tidak 1/3 penduduk lokal, maka perlu membangun 8 KPD. KPD tersebut menyebar di Daerah Cemoro Jangkar, Kramat, Ledok, dan Pasar. KPD-KPD tersebut diharapkan mampu untuk melayani sekitar 40 keluarga sehingga 320an keluarga berpotensi memiliki cadangan pangan sendiri. Saat ini jumlah keluarga di Winokitri berjumlah 780an keluarga sehingga jumlah tersebut sudah lebih dari 1/3 jumlah penduduk. Dengan jumlah warga 1/3 dari jumlah penduduk maka KPD memiliki kemampuan untuk menstabilkan harga pangan saat bergejolak. Paling tidak dengan jaminan ketersediaan pangan yang cukup dari jaringan USPD maka kebiasaan rush atau penimbunan pangan oleh rumahtangga dapat dikendalikan.

Sunday 29 March 2015

PENGECEKAN IMPLEMENTASI SOP KIOS PANGAN DESA

Sebagai program dengan tingkat resiko tinggi, maka Tim USPD sangat memperhatikan keluhan para pelanggan. Salah satu adalah memberikan pengetahuan yg cukup pada para pengelola KPD untuk mematuhi SOP pengelolaan kios. Bertempat di Desa Wonokitri, Pasuruan, tim riset Desa Inovasi Balitbang Provinsi Jawa Timur melakukan pengecekan sanitasi kios. Selain itu tim juga melakukan pembenahan sistem administrasi agar para pengelola kios dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu. 

PENGECEKAN KIOS PANGAN DESA BARU

Bertempat di desa Wonokitri Tim desa inovasi Balitbang Jawa Timur melakukan pengecekan sistem administrasi kios pangan desa. Ketertipan para pengelola kios pangan desa untuk mencatat semua transaksi sangat membantu untuk mengukur besar  cadangan pangan yang telah terkumpul. Secara periodik pengecekan akan terus dilakukan untuk memastikan sistem berjalan. Sebagai KPD baru, ibu Sri Astuti akan mendapatkan pendampingan intensif untuk memastikan manajemen kios tertata. Tidak taat administrasi sering menjadi momok para pelaku ekonomi kecil, sehingga sejak awal USPD mendorong KPD-KPD untuk tertib  administrasi.

Saturday 7 March 2015

KUNJUNGAN TIM INOVASI TEKNOLOGI DARI BALITBANG PROVINSI JATIM

Usaha USPD untuk terus mengambil bagian dalam pemupukan cadangan pangan dan pengendalian harga mendapat dukungan terus dari pemerintah dan masyarakat. Kali ini TIM desa Inovasi dari Balitbang provinsi mengunjungi salah satu desa calon sasaran pengembangan yakni desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan. Sebagai sistem baru pemupukan cadangan pangan berbasis transaksi ekonomi, USPD akan dikembangkan sebagai salah satu model unggulan pemupukan cadangan pangan level komunitas. Dengan introdusir sistem ini maka desa sebagai basis  pembangunan kedaulatan memiliki mekanisme pemupukan cadangan pangan sendiri. Sistem yg mampu mengakumulasi cadangan pangan hingga level komunitas... bravo USPD.... maju terus....

Monday 16 February 2015

PERSIAPAN PEMBUKAAN KIOS PANGAN DESA DI NGADAS, PONCOKUSUMO, MALANG

Berkenaan dengan rencana Balitang Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan desa Inovasi Terpadu, maka USPD ikut berpartisipasi melalui pembukaan Simpul-simpul pangan baru. Simpul-simpul pangan tersebut akan sekaligus menjadi simpul informasi dan inovasi pertanian hingga dapat mendorong penciptaan inovasi baru di desa. Letak dan jumlah simpul pangan akan segera dipetakan oleh tim USPD untuk memperoleh hasil maksimal dari pengembangan USPD pada satu desa. Jumlah dan letak akan mempengaruhi bagaimana efektifitas simpul pangan desa ini (1) mengumpulkan tabungan pangan, (2) membangun cadangan pangan, (3) meningkatkan pendapatan kios pangan desa, dan (4) stabilisasi harga pangan pada daerah rawan pangan. Selain strategis letaknya, karakteristik para mitra kios pangan desa juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Bersama dengan Mahasiswa Fakultas Pertanian FP UB, ketua tim USPD bertemu dengan kepala desaDesa Ngadas, Malang Bpk. Mujianto untuk menginisasi pembukaan USPD.  

SHARING RESIKO USPD

USPD secara kelembagaan dirancang untuk mengatasi problem sulitnya membangun cadangan pangan pada level komunitas yang melekat atau "embeded" dengan transaksi ekonomi. Hal itu mengurangi resiko kegagalan karena para pelaktidak secara dramatis mengerjakan kegiatan baru yang potensial menggnggu ritme mereka selama ini. dengan demikian USPD secara perlahan menjadi kebiasaan tambahan bagi mereka dan bahkan bisa menjadi kegiatan utama tanpa terasa. Selain itu, sharing resiko dan tanggungjawab yang dikembangkan oleh USPD bersama dengan KPD-KPD ternyata mampu mengurangi ongkos produksi yang selalu menjadi beban berat pagi program-program sejenis. Banyak sekali program-program penataan kios-kios desa yang berbasis pada upaya pemberdayaan selama ini gagal. Kelemahannya mereka tidak konsen membangun jaringan dan edukasi pelanggan. USPD berkomitmen mengembangkan pola sharing resiko juga sharing keuntungan secara adil sehingga sistem menjadi mandiri. Ada atau tidak adanya program, USPD tetap akan tumbuh dan berkembang karena sejak awal dirancang untuk kemandirian. 

PENATAAN SIMPUL PANGAN DESA

USPD melangkah pada fase baru. Setelah fokus pada penataan suplay bahan pangan pokok, manajemen mulai melakukan perbaikan tata kelola kios pangan desa (KPD). KPD merupakan simpul pangan desa yang dirancang sebagai organ komunitas untuk merancang ketahanan pangan lokal. Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, sudah waktunya USPD mendorong standarisasi manajemen KPD sehingga mampu memperluas layanan pangannya sekaligus merubah kesan toko desa kotor dan kumuh. Pada saat ini tim USPD sedang fokus untuk menata penampilan KPD agar lebih menarik dan fungsional dengan gaya belanja warga. Bertempat di Desa Wonokitri, Kios Pangan Desa yang dikelola oleh Bu. Hartono menjadi sasaran pertama. Mock Up kios pangan desa ini menjadi rujukan untuk kios-kios pangan desa lainnya.